Sering
kali kita melupakan asupan team atlet dan kita hanya sibuk untuk mensupport
mereka untuk menang, padahal perform mereka akan maksimal jika di support oleh
asupan makanan. hal ini sangat perlu
diperhatikan karena berbedanya asupan makanan seorang atlet dengan
asupan orang biasa yang bukan atlet. Saat ini saya akan membahas tentang
bagaimana asupan team atlet basket.
|
Mengapa kita perlu mengetahui kebutuhan
energi dan zat gizi atlet?
Membicarakan
tentang asupan makanan berarti kita akan membahas tentang zat gizi. Zat Gizi
merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan (Almatsier, 2014) Sedangkan gizi olahraga merupakan studi multi disiplin yang menggabungkan fisiologi latihan fisik, biokimia, fisiologi terapan, dan biologi molekuler.
Olahraga
basket merupakan salah satu olahraga aerobik dan anaerobik yaitu kombinasi
antara power, endurance, sprint, dan olahraga permainan. Olahraga ini merupakan
olahraga yang membutuhkan energi dari proses aerobik dan anaerobik dengan
proporsi yang hampir seimbang yang didalamnya terdapat aktivitas anaerobik dan
aerobik yang berjalan secara simultan. Aktivitas anaerobik yang dimaksud adalah
seperti gerakan melompat, melempar ataupan mengoper bola.
Perlunya
mengetahui kebutuhan harus mempunyai gizi yang
sesuai untuk memperoleh kesehatan optimum dan kemampuan fisik sehingga
memungkinkan mereka untuk bertahan dalam latihan fisik yang keras dan mampu
mempertahankan penampilan yang baik selama pertandingan. Selain itu, untuk
memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta komposisi tubuh,
menurunkan kasus penyakit dan mempercepat proses pemulihan bila atlet mengalami
cedera atau menderita penyakit, dan untuk perlindungan tubuh saat dalam
perjalanan
Pada aktivitas olahraga yang dilakukan dengan intensitas
tinggi dan membutuhlkan power secara cepat seperti saat berlari untuk mengejar
bola, melempar bola dengan keras maka metabolisme energi tubuh akan berjalan
secara amaerobik melalui sumber energi yang diperoleh dari simpanan PCr dan
glikogen.sedangkan saat melakukan aktivitas dengan intensitas rendah seperti
saat berjalan secara aerobik maka sumber energi diperoleh dari simpanan
karbohidrat, protein dan lemak. (Kemenkes RI, 2014)
Apakah
yang seharusnya atlet konsumsi sebelum bertanding?
|
this picture take from google |
Pilihan
makanan snack sebelum bertanding yang terbaik adalah cairan. Karena cairan
dapat dicerna lebih cepat dan akan terasa lebih baik di dalam perut selama
bertanding dari pada makanan yang padat. Atlit dengan pencernaan atau perut
yang sensitive dan seorang atlet yang sering mengalami gelisah ataupun tegang
sebelum bertanding dapat memilih makanan cair sebelum pertandingan besar.
Untuk
semua team sport atlet, yang paling
penting dibutuhkan energi yang seimbang agar asupan energi dan zat gizi makro
(karbohidrat, lemak dan protein) sesuai dan tepat. Banyaknya para atlet yang
mengkonsumsi protein secara berlebihan. Hal yang seperti ini sebenarnya yang
merugikan karena pada saat bertanding tubuh memerlukan karbohidrat yang
nantinya akan digunakan selama bertanding untuk menjadi energi. Cadangan
glikogen yang perlu diisi ulang setiap hari agar kinerja olahraga optimal karena
pada atlet basket system energi yang digunakan selama kegiatan biasanya
kombinasi antara anaerob dan aerob yang terjadi selama alami. Perbedaan level
kebutuhan atlet yaitu 2500kal – 4000kal – 6000 kal (Fink dan Mikesky, 2015)
Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat
di dalam tubuh akan dimetabolisme menjadi glukosa darah, glikogen hati dan
glikogen otot. Semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi akan dikonversi menjadi
glukosa di dalam tubuh. Glukosa yang terbentuk akan tersimpan dalam aliran
darah sebagai glukosa darah serta sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen
di dalam hati dan otot.
Selama
beberapa menit permulaan gerak, glukosa dalam darah akan menjadi sumber energi
utama, selanjutnya tubuh menggunakan simpanan glikogen di otot dan hati.
Glikogen otot dipergunakan langsung oleh otot untuk pembentukan energi,
sedangkan glikogen hati mengalami perubahan menjadi glukosa yang akan masuk ke
peredaran darah untuk selanjutnya dipergunakan oleh otot. Dalam
keadaan normal, glukosa darah yang dapat digunakan sebagai sumber energi adalah
5 gram setara dengan 20 kkal, sedangkan glikogen hati tersedia dalam jumlah
87-100 gram atau setara dengan 348-400 kkal dan glikogen otot tersedia dalam
jumlah 350 gram atau setara dengan 1400 kkal.
Karbohidrat
merupakan sumber energi yang paling baik karena sangat efsien untuk
dimetabolisme menjadi energi. Pemberian karbohidrat bagi seorang atlet
bertujuan untuk mengisi kembali simpanan glikogen otot dan hati yang telah
terpakai pada kontraksi otot. Pada atlet yang mempunyai simpanan glikogen
sedikit, akan mengalami cepat lelah, cepat capai dan kurang dapat berprestasi.
Atlet yang terlatih akan lebih mudah menggunakan simpanan glikogen dan lemak
sebagai sumber energi sehingga menghemat penggunaan glukosa darah. (Kemenkes
RI, 2014)
Perhitungan
kebutuhan karbohidrat dalam latihan untuk tim atlet olahraga yang
mengkombinasikan antara aerobic dan non aerobic salah satunya yaitu olahraga
basket 9Fink danMikesky, 2015) :
·
Moderate duration atau latihan dengan
intensitas ringan (5-7gr/kgBB/hari)
·
Untuk latihan daya tahan yang berat
(7-12gr/KgBB/hari)
·
Program latihan yang ekstrim
(10-12gr/KgBB/hari.
Metabolisme Lemak
Lemak
di dalam tubuh dimetabolisme menjadi energi melalui proses pemecahan simpanan
lemak yang terdapat dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Trigliserida dalam
tubuh disimpan dalam jaringan adipose serta didalam sel-sel otot. Melalui
proses lipolisis, trigliserida yang tersimpan iniakan dikonversi menjadi asam
lemak dan gliserol. Pada proses ini setiap 1 molekul trigliserida akan
menghasilkan 3 molekul asam lemak dan 1 molekul gliserol.
Lemak
dalam tubuh yang berperan sebagai sumber energi terutama pada olahraga dengan
intensitas sedang dalam waktu lama, misalnya olahraga endurance. Pada olahraga
endurance, lemak dapat dipergunakan, pertama-tama harus dipecah dahulu menjadi
asam lemak dan gliserol. Asam lemak bebas diangkut ke jaringan lain khususnya
ke otot dan dipergunakan sebagai sumber energi. Pembentukan energi dari asam
lemak membutuhkan oksigen lebih banyak dibanding karbohidrat, oleh karena itu
tidak dapat diharapkan pada olahraga berat dalam waktu singkat.
Walaupun
atlet olahraga endurance pembentukan energi sebagian besar lemak, namun
demikian atlet tidak diperbolehkan mengkonsumsi lemak berlebihan. Diet tinggi
lemak dapat mengakibatkan peningkatan trigliserida, kolesterol total dan LDL
yang berisiko untuk penyakit degenerative (Kemenkes RI, 2014).
Metabolisme Protein
Protein
akan digunakan sebagai sumber energi ketika cadangan lemak dan karbohidrat
tidak dapat memenuhi kebutuhan energi. Protein akan dimetabolisme menjadi asam
amino dan asam amino akan membentuk acetil co-A. Molekul acetil co-A yang
terbentuk akan masuk ke dalam siklus asam sitrat dan diproses menghasilkan
energi seperti halnya metabolisme energi dari glukosa dan glikogen.
Pemecahan
protein akan menyebabkan peningkatan metabolisme basal sehingga atlet
membutuhkan energi lebih tinggi.Pemecahan protein juga menghasilkan amoniak
yang akan dimetabolisme oleh hati menjadi ureum dan akan dikeluarkan ginjal.
Apabila konsumsi protein berlebih akan memperberat kerja ginjal (Kemenkes RI,
2014).
Contoh
Menu Atlet Sebelum Pertandingan dengan Total Kalori 2500kal
Sarapan
Sereal , 8sdm (energi : 250kal , kh : 50gr )
Susu skim 2 sdm
(energi : 35kal, kh : 5gr)
Kismis 1 sdm
(energi : 50kal, kh : 12gr)
Jus apel 1gls 2
(energi : 100kal, kh : 24gr)
Subtotal
(energi : 435kal kh : 81gr )
Snack Siang
Bubur kacang hijau
1mgk (energi : 200kal, kh: 15gr)
Roti gandum 3
slice (energi : 175kal, kh: 40)
Subtotal (energi : 375kal kh : 55gr )
Makan Siang
Nasi 1gls (energi : 250kal, kh 60gr)
Fillet ayam
panggang 1 ptg bsr (energi : 100kal, kh
: 0)
Sup kacang merah 1
mgk (energi : 75kal, kh : 0)
Vegetable salad 1
mgk (energi : 25kal, kh : 5)
Dressing salad
2sdm (energi : 100kal, kh : 0)
Subtotal (energi : 550kal kh : 65gr )
Snack Sore
Cookies kacang 5 keping (energi : 175kal, kh : 12gr)
Buah apel 1bh (energi : 100kal, kh : 12gr)
Subtotal (energi 275kal kh : 24gr)
§
Makan Malam
Nasi 1gls (energi : 250kal, kh 60gr)
Grilled kakap 1ekr bsr (energi : 100kal, kh : 0)
Stup brokoli tahu (energi:90kal, kh: 3gr)
Pepaya + low fat yoghurt 1ptg sdg + 2/3gls (energi:125kal, kh 22gr)
Susu skim 2 sdm (energi : 35kal, kh : 5gr)
Subtotal (energi : 600kal kh : 90gr )
§
Snack Malam
Crackers , 5 kpg (energi : 175kal , kh : 40gr)
Pisang ambon, 2 bh sdg (energi : 100kal, kh 24gr)
Subtotal (energi 275kal kh : 64gr)
§
Total
kalori : 2510kal, kh : 379gr
Dengan
mudahnya para atlet mendapatkan makanan yang kaya akan karbohidrat yang
dibutuhkan ketika akan bertanding seperti pada bahan makanan beras, gandum, buah dan produk low fat
untuk snack atlet. Untuk para atlet lebih peduli yuk dengan kebutuhan
energi dan zat gizi kalian dan untuk para pelatih serta pendukung jangan lupa
untuk selalu memperhatikan kesejahteraan para atletnya.